Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya, beraneka ragam budaya masyarakat yang unik hampir ada ditiap tiap daerah, tidak terkecuali adalah budaya Among-among yang merupakan sebuah kegiatan semacam doa bersama mohon keselamatan yang dilakukan oleh sekelompok anak-anak di Desa Ayah bertepatan dengan hari dan weton anak yang yang melaksanakan among among tersebut. Sampai saat ini, budaya among among masih dilestarikan di Desa Ayah walaupun tidak dipungkiri seiring kemajuan zaman dan perkembangan tekhnologi kegiatan among among ini semakin berkurang. Pada era tahun 1980 an hampir setiap minggunya sudah dipastikan ada satu atau dua keluarga yang mengadakan among-among, namun sekarang ini budaya among among itu seperti tidak menjadi kebiasaan lagi.
![]() |
Among among |
Budaya Among-among di kalangan masyarakat Desa Ayah merupakan bentuk ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan tujuan dan harapan untuk kebaikan dan mendoakan anak kecilnya, biasanya acara among among ini yaitu dengan mengumpulkan anak-anak dilingkungan mereka, Banyak sedikitnya anak anak yang ikut among among tergantung jumlah anak anak yang ada dilingkungan tersebut. Tapi tidak jarang juga orang tua yang ikut among among dengan tujuan menemani anak anaknya. Makanan yang dihidangkan sangat sederhana, Makanan diletakan dalam satu wadah (Tampah) yang diberi alas daun pisang. Tampah ditaruh diatas mangkok besar atau wajan yang diisi air dan daun tawa. Lauk dan nasi dicampur menjadi satu, lauk yang dibuat biasanya juga sangat sederhana yakni terdiri dari sayur urap yang diberi bumbu ampas kelapa (kluban) ditambah irisan telor ayam kampung yang direbus serta tidak ketinggalan kerupuk sebagai pelengkapnya. Sebelum makan bersama dimulai, Acara ini biasanya dipimpin doa oleh seorang ustadz atau ustadzah yang dekat dengan anak-anak ataupun orang tua yang dihormati oleh anak-anak.
Sesuatu hal yang paling unik dari budaya among-among ini adalah, setelah berdoa anak-anak ini dicipratkan air dengan menggunakan daun tawa yang ada didalam mangkok atau wajan tersebut. Setelah itu acara makan bersama, biasanya anak anak saling berebut irisan telornya. Bisa dibayangkan ramai dan riuhnya anak anak saling berebut, dan disitulah nilai uniknya budaya among among yang pantas dijaga dan dilestarikan.
Dari budaya Among among in kita jangan melihat makanan yang dibagikan akan tetapi ada nilai yang lebih yaitu rasa kebersamaan dan keihlasan untuk berdoa bersama anak-anak dan juga kegembiraan yang didapat oleh anak-anak. Biasanya, among-among ini dilaksanakan ketika orang tua memberi nama seorang anak, ulang tahun seorang anak atapun karena orang tua mempunyai nadzar ketika anak mereka sakit atau selamat dari marabahaya. Dan ada juga among among karena baru saja membeli barang misalnya motor atau bahkan mobil.
Minggu, 23 Nopember 2014 sekitar pukul 08.00 Wib jurnalis Desa Ayah berkesempatan untuk melihat among-among keluarga dari Bapak Lasiman dalam rangka syukuran karena baru saja membeli motor. Doa dipanjatkan dengan harapan agar dalam mengendarai motor selamat di jalan dan motor tersebut bisa membawa keberkahan. Pada waktu berdoa, ustad yang memimpin doapun ternyata tidak hanya mendoakan keluarga Bpk. Lasiman sebagai penyelenggara among-among tetapi juga untuk keselamatan dan keberkahan bersama. Sampai kapankah budaya among-among ini akan terus ada ???? Akankah tetap bertahan beberapa taun kedepan ditengah tengah perkembangan jaman yang semakin modern dan canggih ?
0 Komentar untuk "Budaya Unik Among - Among Penduduk Desa Ayah "